Derivat asam
karboksilat merupakan turunan dari asam karboksilat, yang mana struktur senyawa
diperoleh dari hasil gugus –OH dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus –NH2,
-OR, atau –OOCR. Seluruh turunan dari asam karboksilat memiliki gugus fungsi
asil (RCO-) atau aril (ArCO-) dan bila dihidrolisis menghasilkan asam
karboksilat. Oleh karena itu, adanya gugus karbonik menjadikan turunan asam
karboksilat bersifat polar, yang kepolarannya berpengaruh terhadap sifat-sifat
yang ada pada turunan asam karboksilat.
Kereaktifan
Derivat Asam Karboksilat
Derivat asam
karboksilat adalah senyawa yang menghasilkan asam karboksilat apabila
dihidrolisis. Tidak seperti aldehida dan keton, turunan dari asam karboksilat
yang mengandung gugus yang tinggal, gugus elektronegatifan yang dapat hilang
sebagai anion (X atau RCO2) atau anion terprotonasi (ROH atau R2NH).
Semua derivat mengandung gugus asil, RCO-, kecuali nitril. Derivat asam
karboksilat mengandung gugus pergi yang terikat pada karbon asil, sedangkan
aldehida dan keton tidak. Reagensia mengadisi pada gugus karbonil dari keton
atau aldehid, namun mensubstitusi gugus pergi tersebut dalam derivat asam.
Sifat
Spektra Derivat Asam Karboksilat
Spektra nomor
pada derivat asam karboksilat memberikan sedikit informasi mengenai
fungsionalitas dibandingkan dengan spektra inframerah yang memberikan lebih
banyak informasi mengenai tipe gugus fungsional.
1.
Klorida
asam
Absorpsi
inframerah dari klorida asam dapat dijumpai pada frekuensi yang sedikit lebih
tinggi daripada resapan untuk derivat asam lainnya.
2.
Anhidrida
Biasanya anhidrida
menunjukkan peak karbonil rangkap dalam spektrum inframerahnya.
3. Ester
Absorpsi
inframerah pada karbonil ester dari alifatik sekitar 1720 cm-1 (5,75mm), tapi ester terkonjugasi
menyerap pada frekuensi sedikit lebih rendah.
4.
Amida
Posisi resapan
gugus karbonil suatu amida beranekaragam dan bergantung pada sejauh mana
peningkatan hidrogen antara molekul-molekul. Spektrum inframerah dari suatu
amida cair murni yang menunjukkan suatu peak yng disebut pita amida I. Amida
dibedakan menjadi 3 yaitu amida primer, amida sekunder, dan amida tersier.
5.
Nitril
Resapan CºN ditemukan dalam daerah ikatan
rangkap tiga pada spektrum inframerah dan intensitas antara medium ke lemah.
Turunan asam karboksilat
1.
Ester
a.
Pembuatan
ester
Ester
dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan
katalis yang disebut reaksi esterifikasi (esterifikasi fischer).
Mekanisme reaksi
esterifikasi fischer
·
Protonasi
gugus karbonil
·
Adisi
gugus nukleofil
·
Pelepasan
H+ ® intermediet
·
Protonasi
oksigen
·
Pelepasan
moelkul air
·
Pelepadan
H+ ® ester
b.
Reaksi
ester
·
Reduksi
·
Hidrolisis
Ø Hidrolisis dalam
suasana asam, memiliki mekanisme yang kebalikan dengan mekanisme reaksi
esterifikasi fischer.
Ø Hidrolisis dalam
suasana basa, reaksi ini disebur reaksi safonifikasi/penyabunan yang
berlangsung searah.
·
Aminolisis
Reaksi
ester dengan amonia membentuk amida, yang mana tidak membutuhkan katalis dalam
reaksinya.
·
Transesterifikasi
·
Reaksi
dengan reagensia Grignard
2.
Halida asam
karboksilat
a.
Pembuatan
halida asam karboksilat
Mekanisme
reaksi asam karboksilat + tionil klorida
b.
Reaksi
halida asam karboksilat
·
Asilasi
friedel-crafts, terhadap senyawa aromatis
·
Hidrolisis
(RCOCl ® RCOOH)
Halida
asam sangat reaktif dengan H2O menjadi asam karboksilat. Pada reaksi
terbentuknya HCl yang ditambah basa (NaOH atau piridin) yang menjadikan
bereaksi dengan HCl tersebut.
·
Alkolisis
(RCOCl ® RCOOR’)
Ditambahkan
basa (NaOH atau piridin) agar bereaksi dengan HCl yang terbenuk dalam reaksi.
·
Aminolisis
(RCOCl ® RCONH2)
Halida
asam dengan amonia, amina primer, amida sekunder yang membentuk amida. Saat
ditambahkan dua mol, ekuivalen amina; satu mol bereaksi dengan halida asam dan
satu mol lain bereaksi dengan HCl.
Jika
amina yang digunakan sulit didapa/mahal harganya, maka reaksi dapat dilakukan
dengan satu mol amina dan satu mol basa yang murah (NaOH).
·
Reduksi
(RCOX ® RCH2OH)
Halida
asam dengan reduktor LiAlH4 membentuk alkohol primer
·
Reaksi
dengan pereaksi Grignard
RMgX
dengan Halida asam membentuk alkohol tersier (mengandung dua gugus sama dari
RMgX). Senyawa keton yang terbentuk tidak dapat diisolasi karena langsung
bereaksi dengan RMgX.
3.
Anhidrida asam
karboksilat
a.
Pembuatan
anhidrida asam karboksilat
Biasanya
melalui SN-asil antara halida asam dan ion karboksilat (dengan anhidrida
simetris atau tak simetris)
Pada
anhidrida siklis, pemanasan yang didapat dari dikarboksilat (hanya anhidrida
cincin 5 dan 6 yang stabil)
b.
Reaksi
anhidrida asam karboksilat
4.
Amida
a.
Pembuatan
amida
Pemanasan
asam amino karboksilat akan membentuk laktom (amida siklis)
b.
Reaksi
amida
·
Hidrolisis
(RCONH2 ® RCOOH)
Amida
mengalami hidrolisis membentuk asam karboksilat dan amina jika dipanaskan
dengan larutan asam/basa. Hidrolisis amina oleh asam/basa berjalan searah.
Ø Hidrolisis asam
Ø Hidrolisis basa
·
Reduksi
(RCONH2 ® RCH2NH2)
Amida
direduksi dengan LiAlH4 membentuk amina. Jika reduksi terhadap
laktam membentuk amina siklis.
Permasalahan :
- Pada anhidrida siklis, pemanasan yang didapat dari dikarboksilat dimana hanya anhidrida cincin 5 dan 6 yang stabil. Apa yang mendasari sehingga hanya anhidrida yang cincin 5 dan 6 yang lebih stabil?
- Mengapa mekanisme hidrolisis ester dalam suasana asam memiliki mekanisme yang berbanding terbalik dengan reaksi esterifikasi fischer?
- Reaksi ester dengan amonia membentuk amida. Mengapa pada reaksi aminolisis tidak memerlukan katalis dalam reaksinya?