Jumat, 17 April 2020

Derivat Asam Karboksilat

Derivat asam karboksilat merupakan turunan dari asam karboksilat, yang mana struktur senyawa diperoleh dari hasil gugus –OH dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR. Seluruh turunan dari asam karboksilat memiliki gugus fungsi asil (RCO-) atau aril (ArCO-) dan bila dihidrolisis menghasilkan asam karboksilat. Oleh karena itu, adanya gugus karbonik menjadikan turunan asam karboksilat bersifat polar, yang kepolarannya berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada turunan asam karboksilat.

Kereaktifan Derivat Asam Karboksilat
Derivat asam karboksilat adalah senyawa yang menghasilkan asam karboksilat apabila dihidrolisis. Tidak seperti aldehida dan keton, turunan dari asam karboksilat yang mengandung gugus yang tinggal, gugus elektronegatifan yang dapat hilang sebagai anion (X atau RCO2) atau anion terprotonasi (ROH atau R2NH). Semua derivat mengandung gugus asil, RCO-, kecuali nitril. Derivat asam karboksilat mengandung gugus pergi yang terikat pada karbon asil, sedangkan aldehida dan keton tidak. Reagensia mengadisi pada gugus karbonil dari keton atau aldehid, namun mensubstitusi gugus pergi tersebut dalam derivat asam.

Sifat Spektra Derivat Asam Karboksilat
Spektra nomor pada derivat asam karboksilat memberikan sedikit informasi mengenai fungsionalitas dibandingkan dengan spektra inframerah yang memberikan lebih banyak informasi mengenai tipe gugus fungsional.
1.      Klorida asam
Absorpsi inframerah dari klorida asam dapat dijumpai pada frekuensi yang sedikit lebih tinggi daripada resapan untuk derivat asam lainnya.

2.      Anhidrida
Biasanya anhidrida menunjukkan peak karbonil rangkap dalam spektrum inframerahnya.

3.      Ester
Absorpsi inframerah pada karbonil ester dari alifatik sekitar 1720 cm-1 (5,75mm), tapi ester terkonjugasi menyerap pada frekuensi sedikit lebih rendah.

4.      Amida
Posisi resapan gugus karbonil suatu amida beranekaragam dan bergantung pada sejauh mana peningkatan hidrogen antara molekul-molekul. Spektrum inframerah dari suatu amida cair murni yang menunjukkan suatu peak yng disebut pita amida I. Amida dibedakan menjadi 3 yaitu amida primer, amida sekunder, dan amida tersier.

5.      Nitril
Resapan CºN ditemukan dalam daerah ikatan rangkap tiga pada spektrum inframerah dan intensitas antara medium ke lemah.

Turunan asam karboksilat


1.      Ester
a.       Pembuatan ester
Ester dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan katalis yang disebut reaksi esterifikasi (esterifikasi fischer).


Mekanisme reaksi esterifikasi fischer
·         Protonasi gugus karbonil


·         Adisi gugus nukleofil


·         Pelepasan H+ ® intermediet


·         Protonasi oksigen


·         Pelepasan moelkul air


·         Pelepadan H+ ® ester


b.      Reaksi ester
·         Reduksi


·         Hidrolisis

Ø  Hidrolisis dalam suasana asam, memiliki mekanisme yang kebalikan dengan mekanisme reaksi esterifikasi fischer.


Ø Hidrolisis dalam suasana basa, reaksi ini disebur reaksi safonifikasi/penyabunan yang berlangsung searah.



·         Aminolisis
Reaksi ester dengan amonia membentuk amida, yang mana tidak membutuhkan katalis dalam reaksinya.


·         Transesterifikasi
 Reaksi ester dengan alkohol membentuk ester baru dengan gugus alkil (pada oksigen karbonil) dari alkohol baru. Pada reaksi ini terjadi substitusi gugus alkil pada oksigen karbonil ester.

·         Reaksi dengan reagensia Grignard
 Reaksi ester dengan 2 molekul reagen Grignard membentuk alkohol.


2.      Halida asam karboksilat
a.       Pembuatan halida asam karboksilat

Mekanisme reaksi asam karboksilat + tionil klorida



b.      Reaksi halida asam karboksilat
·         Asilasi friedel-crafts, terhadap senyawa aromatis

·         Hidrolisis (RCOCl ® RCOOH)
Halida asam sangat reaktif dengan H2O menjadi asam karboksilat. Pada reaksi terbentuknya HCl yang ditambah basa (NaOH atau piridin) yang menjadikan bereaksi dengan HCl tersebut.


·         Alkolisis (RCOCl ® RCOOR’)
Ditambahkan basa (NaOH atau piridin) agar bereaksi dengan HCl yang terbenuk dalam reaksi.

·         Aminolisis (RCOCl ® RCONH2)
Halida asam dengan amonia, amina primer, amida sekunder yang membentuk amida. Saat ditambahkan dua mol, ekuivalen amina; satu mol bereaksi dengan halida asam dan satu mol lain bereaksi dengan HCl.


Jika amina yang digunakan sulit didapa/mahal harganya, maka reaksi dapat dilakukan dengan satu mol amina dan satu mol basa yang murah (NaOH).


·         Reduksi (RCOX ® RCH2OH)
Halida asam dengan reduktor LiAlH4 membentuk alkohol primer


·         Reaksi dengan pereaksi Grignard
RMgX dengan Halida asam membentuk alkohol tersier (mengandung dua gugus sama dari RMgX). Senyawa keton yang terbentuk tidak dapat diisolasi karena langsung bereaksi dengan RMgX.



3.      Anhidrida asam karboksilat
a.       Pembuatan anhidrida asam karboksilat
Biasanya melalui SN-asil antara halida asam dan ion karboksilat (dengan anhidrida simetris atau tak simetris)


Pada anhidrida siklis, pemanasan yang didapat dari dikarboksilat (hanya anhidrida cincin 5 dan 6 yang stabil)


b.      Reaksi anhidrida asam karboksilat



4.      Amida
a.       Pembuatan amida


Pemanasan asam amino karboksilat akan membentuk laktom (amida siklis)


b.      Reaksi amida
·         Hidrolisis (RCONH2 ® RCOOH)
Amida mengalami hidrolisis membentuk asam karboksilat dan amina jika dipanaskan dengan larutan asam/basa. Hidrolisis amina oleh asam/basa berjalan searah.
Ø  Hidrolisis asam


Ø  Hidrolisis basa



·         Reduksi (RCONH2 ® RCH2NH2)
Amida direduksi dengan LiAlH4 membentuk amina. Jika reduksi terhadap laktam membentuk amina siklis.



Permasalahan :
  1. Pada anhidrida siklis, pemanasan yang didapat dari dikarboksilat dimana hanya anhidrida cincin 5 dan 6 yang stabil. Apa yang mendasari sehingga hanya anhidrida yang cincin 5 dan 6 yang lebih stabil?
  2. Mengapa mekanisme hidrolisis ester dalam suasana asam memiliki mekanisme yang berbanding terbalik dengan reaksi esterifikasi fischer?
  3. Reaksi ester dengan amonia membentuk amida. Mengapa pada reaksi aminolisis tidak memerlukan katalis dalam reaksinya?

3 komentar:

  1. Saya Wafiqah Alvia (047) akan menjawab Permasalahan no. 2
    mekanisme hidrolisis ester dalam suasana asam memiliki mekanisme yang berbanding terbalik dengan reaksi esterifikasi fischer karena pada reaksi Esterifikasi ini reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan katalis menghasilkan. Sedangkan pada mekanisme hidrolisis ester, reaksi nya berbalik dimana ester terbentuk dari reaksi asam karboksilat dan alkohol. Jadi reaksi nya terbalik. Terimakasih

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Nur Khalishah (052) akan menjawab permasalahan no 1 yang anda ajukan menurut literatur yang saya baca yakni hal yang kelantan bahas tersebut merupakan bentuk lakton yang stabil adalah memang pada cincin 5 dan cincin 6 namun saya belum menemukan dari literatur mana pun yang membahas mengapa kedua nya bisa stabil

    BalasHapus
  3. Hai KL. perkenalkan nama sya sandi (A1C118041) akan menjawab permasalahan hidupmu nomor 3.karena
    dalam reaksi aminolisis mengapa tidak menggunakan katalis karena fungsi katalis disini hanya sebagai mempercepat reaksi sedangkan dalam reaksi aminolisis tidak perlu menggunakan katalis untuk mempercepat laju reaksi dan hanya membutuhkan panas dalam menjalankan reaksi.

    BalasHapus