Minggu, 12 April 2020

Pembuatan dan Sifat-sifat Asam Karboksilat



Asam Karboksilat disebut juga dengan asam alkanoat, adalah golongan asam organik alifatik yang memiliki gugus karboksil (-COOH). Asam karboksilat seluruhnya merupakan asam lemah yang bila berada dalam pelarut air maka sebagian molekulnya saja yang terionisasi dengan melepas atom hidrogen menjadi ion H+. Asam karboksilat mempunyai lebih dari satu gugus fungsional dan bersifat polar. Asam karboksilat pada rantai kecil (1 sampai 5 karbon) dapat larut dalam air, sedangkan pada rantai lebih panjang akan semakin kurang larut dalam air karena sifat hidrofobik dari rantai alkil, namun cenderung larut dalam pelarut yang kurang polar seperti eter dan alkohol.

Sifat-sifat asam karboksilat
1.      Sifat-sifat fisika
a.       Wujud
Pada temperatur kamar, asam karboksilat yang bersuhu rendah berupa zat cair yang encer, suhu tengah berupa zat cair yang kental dan suhu tinggi berupa zat padat yang tidak larut dalam air.
b.      Titik didih dan titik leleh
Titik didih dan titik leleh pada asam karboksilat relatif tinggi karena kuatnya tarik menarik antarmolekul yang bahkan lebih tinggi daripada alkohol yang bersesuaian.
c.       Kelarutan
Asam karboksilat bersuhu rendah dapat larut dalam air, namun yang bersuhu tinggi sukar larut dalam air.
d.      Daya hantar listrik
Asam karboksilat dapat terionisasi sebagian dalam air sehingga termasuk dalam senyawa yang memiliki elektrolit lemah.
Contoh : R-COOH « R-COO- + H+
2.      Sifat-sifat kimia
a.       Ikatan kimia
Asam karboksilat memiliki ikatan hidrogen sesamanya sehingga dapat beriktan hidrogen dengan molekul air.
b.      Kepolaran
Asam karboksilat memiliki gugus hidroksil yang bersifat polar sehingga asam karboksilat termasuk senyawa polar.
c.       Kereaktifan
Tingkat kereaktifan asam karboksilat semakin menurun seiring dengan peningkatan jumlah atom karbon. Hal inlah yang menjadikan semakin tinggi suhu maka semakin tidak reaktif asam karboksilat tersebut.

Reaksi-reaksi pada asam karboksilat
1.      Reaksi dengan basa (reaksi penyabunan/saponifikasi)
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh :

Reaksi ini adalah reaksi hidrolisis lemak/minyak (asam karboksilat) menggunkan basa kuat sehingga menghasilkan gliserol dan garam asam lemak (sabun).

2.      Reaksi esterifikasi
Asam karboksilat direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh : 

3.      Reaksi reduksi
Asam karboksilat direduksi dengan katalis litium alumunium hidrida (LiAlH4) sehingga menghasilkan alkohol primer.
Contoh :

4.      Reaksi dengan amonia
Asam karboksilat bereaksi dengan amonia (NH3) menghasilkan amida dan air.
Contoh : 

6.      Reaksi dekarboksilasi
Reaksi ini terjadi ketika asam karboksilat kembali membentuk senyawa alkana pada suhu tinggi.
Contoh : 

6.      Reaksi dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida (SOCl2) menghasilkan klorida asam (R-COCl), hidrogen klorida (HCl) dan sulfur dioksida (SO2).
Contoh :

7.     Reaksi halogenasi
Asam karboksilat bereaksi dengan halogen menggunakan katalis fosfor menghasilkan asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Contoh : 



Pembentukan asam karboksilat
1.      Oksidasi alkohol primer
Alkohol primer dioksidasi dengan katalis kalium permanganat (KMnO4) membentuk asam karboksilat.
Contoh : 


2.      Karbonasi pereaksi Grignard
Pereaksi Grignard dalam eter dikarbonasi dan dihidrolisis sehingga membentuk asam karboksilat.
Contoh : 


3.      Oksidasi alkil benzena
Alkil benzena dioksidasi dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat membentuk asam akrboksilat.
Contoh : 


4.      Hidrolisis senyawa nitril
Senyawa nitril dihidrolisis dalam suasana asam membentuk asam karboksilat.
Contoh : 



Permasalahan :
  1. Reaksi dekarboksilasi terjadi ketika asam karboksilat kembali membentuk senyawa alkana pada suhu tinggi. 
    Jika reaksi dekarboksilasi di atas dilakukan pada suhu sedang/rendah? Apakah alkana akan tetap terbentuk atau tidak? Jelaskan!
  2. Asam karboksilat direduksi dengan katalis litium alumunium hidrida (LiAlH4) sehingga menghasilkan alkohol primer.
    Jika LiAlH4 diganti NaBH4 sebagai katalis dalam reduksi asam karboksilat, apa yang akan terjadi dan produk apa yang dihasilkan? Jelaskan!
  3. Senyawa nitril dihidrolisis dalam suasana asam membentuk asam karboksilat. Apakah asam karboksilat dapat dibentuk jika Nitril dihidrolisis dalam suasana basa? Jelaskan!


3 komentar:



  1. Baiklah saudari kelantan. Saya siti Ardiyah (A1C118004) akan menjawab permasalahan anda nomor 3. Asam karboksilat dapat dibentuk dalam hidrolisis nitril. Hidrolisis nitril dalam suasana basa dapat menghasilkan asam karboksilat karena garam asam karboksilat yang larut dibentuk dan proses reaksi yang sempurna dapat dilihat bila semula reaksi yang heterogen berubah menjadi homogen. Mekanismenya seperti pada gambar diblog saya paling terakhir dibawah permasalahan. Disitu saya jelaskan mekanismenya hidrolisis nitril dalam suasana basa menghasilkan asam karboksilat.
    https://sitiardyah.blogspot.com/?m=1

    BalasHapus
  2. 1. WISLIANA (A1C118060)
    Dekarboksilasi adalah lepasnya CO2 dari gugus karboksil suatu senyawa. Hampir semua asam karboksilat jika dipanaskan pada suhu tinggi mengalami reaksi dekarboksilasi termal.
    Pada suhu sedang, sebagian besar asam karboksilat tidak mengalami dekarboksilasi (tidak menjadi alkana) tetapi hanya melebur atau mendidih. Yang termasuk perkecualian adalah asam karboksilat yang mengandung gugus karbonil pada posisi β. Asam dengan tipe ini mengalami dekarboksilasi dengan cepat pada suhu sedang. Keberadaan gugus karbonil yang berposisi β mempermudah dekarboksilasi, termasuk pula pada gugus -COOH atau -COOR (ester). Sebagai contoh, asam malonat dan asam malonat yang tersubstitusi akan mengalami dekarboksilasi bila dipanaskan pada suhu sedikit di atas titik leburnya yang artinya terdekarboksilasi menjadi alkana.

    BalasHapus
  3. Hai Kelantan...
    Saya Zulia Nur Rahma (048) akan mencoba menjawab permasalahan no 2. Menurut saya Jika LiAlH4 diganti NaBH4 sebagai katalis dalam reduksi asam karboksilat maka tidak terbentuk produk alkohol primer. Karena NaBH4 biasanya digunakan untuk mereduksi aldehid atau keton dengan cepat, namun ketika digunakan untuk mereduksi asam karboksilat akan sangat lambat sehingga asam karboksilat tidak dapat direduksi sempurna.
    Terimakasih

    BalasHapus