Reaksi E1 (unimolekuler) merupakan reaksi eliminasi yang berlangsung dengan 2 tahapan yaitu tahap ionisasi
dan tahap deprotonasi. Pada reaksi ini, substituen HX yang ada akan dihilangkan sehingga terbentuklah suatu ikatan rangkap. Reaksi E1 sering terjadi
pada alkil halida tersier, tapi terkadang juga terjadi pada alkil halida sekunder. Reaksi E1 berlangsung melalui zat antara karbokation yang meyebabkan alkil halida tersier dapat bereaksi lebih cepat dari alkil halida sekunder. Alkil halida pada reaksi E1 terjadi pada pelarut polar dan basa lemah.
Substitusi
(SN1) :
Eliminasi
E1:
Mekanisme reaksi E1
Tahap 1 (Ionisasi)
Pada
tahap pertama (ionisasi), reaksi E1 berlangsung dengan lambat dikarenakan pada tahap ini merupakan tahap
penentu laju dari reaksi keseluruhan dari reaksi E1. Reaksi E1 menunjukkan kinetika
orde pertama, yang mana laju reaksinya bergantung pada konsentrasi alkil halida. Hal
ini dikarenakan satu pereaksi pada keadaan transisi, tahap penentuan laju berjalan dengan lambat disebabkan oleh berlakunya kinetika
orde pertama (unimolekuler).
Tahap 2 (Deprotonasi)
Pada tahap kedua
reaksi eliminasi E1 berjalan dengan cepat, yang mana basa akan mengambil proton dari atom karbon yang berdampingan dengan karbon positif.
Elektron dalam ikatan sigma karbon-hidrogen akan bergeser ke arah yang bermuatan positif karena karbon akan mengalami rehibridasi dari keadaan sp3 dan sp2 sehingga membentuk alkena.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi
eliminasi :
1. Struktur alkil
halida
2. Sifat (nature)
nukleofil atau basa
3. Sifat pelarut
4. Konsentrasi
nukleofil atau basa
5. Temperatur
Permasalahan
:
- Mengapa pada tahap deprotonasi, reaksi E1 berlangsung dengan cepat?
- Mengapa reaksi E1 umumnya terjadi pada alkil halida tersier?
- Mengapa temperatur dapat mempengaruhi reaksi eliminasi E1 ?